Belajar Dari seekor Bebek

Banyak hal terjadi, yang kita alami yang kita rasakan, semua itu seperti berlalu begitu saja tanpa kita  sadari bahwa itu adalah hal yang menakjubkan, pernahkah kita merasa bahwa hidup ini adalah hal yang yang paling menakjubkan. Saat bernafas, saat merasa bahagia, sedih, bingung, lucu.dll, bagiku itu semua adalah  hal paling menakjubkan dalam hidup. bagiku menikmati hidup dan memanfaatkan apa yang telah kita terima dalam hidup adalah bentuk rasa syukur kita akan anugrah kehidupan yang tiada terkira nilainya.
Ketika akan pulang kuliah pada saat aku mau mengambil sepeda motorku di parkiran, aku melihat seekor bebek itu lagi, entah siapa yang memeliharanya, bebek itu selalu mewarnai kehidupan parkiran kampus yang berada di belakang gedung KOMSI (Komunitas Seni). Setelah kuperhatikan sesaat ku jadi mikir, ternyata seekor bebek yang sejak kecil dan hidup sendirian itu seperti tak pernah mengeluh dengan keadaan dirinya, makan dan minum dengan  seadanya tapi semangat hidupnya seperti tak pernah padam. Yah..mungkn itu hanya seekor bebek yang tak pernah menggunakan otaknya untuk berfikir, namun manusia yang diberi otak dan mampu menggunakan otaknya tuk berfikir kok malah mudah mengeluh dan putus asa??? Kalah dong ama bebek yang g pernah mikir, he he. Manusia yang kadang mengeluh untuk hal-hal yang sepele, seperti di putus pacar, kehilangan flasdisk 4 GB (pengalaman J).


Kemampuan kita untuk berfikir terkadang justru menjadi boomerang bagi kita dalam mempertahankan hidup, melawan pikiran-pikiran negatif atau bahkan mewujudkan fikiran negatif tersebut. Kita adalah apa yang kita fikirkan, itu menurut Henry Ford pendiri perusahaan FORD, jika kita menganggap suatu masalah tak mungkin diselesaikan maka masalah itu benar-benar takkan pernah kita selesaikan karena kita sudah ragu untuk memulainya. Namun jika mengganggapnya mudah tanpa maksud meremehkan masalah tsb, insyaallah semuanya menjadi mudah. Contohnya tadi pagi, ketika saya mendapat tugas dari ibu Roudhlatul Jannah untuk membuat makalah sejarah dakwah, sebelumnya saya sangat malas untuk memulainya, bahkan untuk membuka laptop aja kayak mo buka gerbang istana, he he, beraaaaaaaat banget..

Namun dengan kesabaran dan sedikit trik dari mbah google, akhirnya makalah saya selesai dan tidak layak untuk dipresentasikan karena belm memenuhi standartnya bu jannah J (yang penting selesai kan..). terbukti dah kalo semuanya itu mang berawal dari bagaimana cara kita berfikir hingga  terwujud dalam keseharian kita melalui perbuatan. Itung-itung buat ngerefresh otak yang kaku karena banyak maksiat, tadi sore aku membaca buku Public Relation di UPB (unit pelatihan bahasa) memang sih.. kayak g ada hubungannya antara maksiat dan membaca buku, tapi dari situ pikiranku mulai bisa fresh sekalian nunggu teman-teman A2 tuk mengikuti penguatan bahasa inggris jam 15.00.  menunggu dan terus menunggu hingga hampir jam 5 sore, tapi belum ada yang datang. Ya udah akhirnya aku ijin pulang...
Sesampainya dirumah ku langsung online deh.... itulah peristiwa menakjubkan dalam hidupku hari ini yakni belajar dari seekor bebek.. he he  :)
Semoga bermanfaat... amin...

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Belajar Dari seekor Bebek"

  1. bebek bisa di atur manusia susah di atur :)

    BalasHapus
  2. Salam bertaut pemanis bicara
    Kuntuman senyuman jambangan keikhlasan
    Mencanai bahasa menggulung ketetapan
    Mengikat janji dua hati
    Menyemai rindu yang berpuisi

    Hiasan cinta hantaran perkasihan
    Tersemat indah lambang keunggulan
    Dihiasi warna kegemilangan
    Namun disinari cahaya kesepian
    Mohon disisipkan ke jari manis
    Agar mekar disebalik gerimis

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, saran dan kritik sangat saya butuhkan..oleh sebab itu saya memberi kemudahan dalam kolom komentar ini untuk siapapun tanpa harus verifikasi kata.